ULUWATU

Pura Uluwatu merupakan salah satu pura Sad kahyangan di Bali, terletak di wilayah desa pecatu, kecamatan kuta, badung, atau di barat daya pulau Bali. Pura Uluwatu merupakan  salah satu pura yang menjadi tujuan para wisatawan. Pura ini berdiri kokoh di atas batu karang yang menjorok ke laut setinggi kurang lebih 80 meter diatas permukaan laut, sambil melihat pura, dari sini pula dapat menikmati keindahan laut (Samudra Hindia) yang berwarna biru serta keindahan sunset. Disebelah timur pura tersebut terdapat Alas kekeran (Hutan Terlarang) yang dihuni oleh ratusan ekor kera dan satwa lainnya. Pura Luwur Uluwatu atau Pura Uluwatu berasal dari kata ulu dan watu, ulu yang berarti kepala atau ujung dan watu berarti batu karang, jadi Uluwatu adalah pura yang di bangun di ujung batu karang. Berdasarkan Lontar Usana Bali, pembangunan Pura Uluwatu diawali oleh Mpu Kuturan pada abad ke 11 dan dilanjutkan oleh Danghyang Nirarta pada abad ke 16. Mpu Kuturan adalah tokoh sejarah yang hidup pada masa pemerintahan Udayana, Marakata dan Anak Wungsu.
      Dalam Lontar Dwijendra Tattwa Danghyang Nirarta dua kali berkunjung ke Pura Uluwatu. Kunjungan pertama ketika beliau melakukan perjalanan mengunjungi tempat-tempat suci. Ketika sampai di Uluwatu, hati beliau tergetar dan mendengar bisikan kalau tempat ini baik untuk memuja tuhan. Beliau memilih tempat ini untuk ngaluwur (melepas jiwatman ) kelak bila saatnya tiba. pada abad 16 setelah Danghyang Nirarta diangkat menjadi pendeta penasehat raja oleh Raja Dalem Waturenggong yang memerintah tahun 1460-1552, beliau melanjutkan pembangunan Pura Uluwatu.
      Dalam kunjungannya yang ke dua ketika Danghyang Nirarta menemui alam moksa (menemui ajal),  beliau bagaikan kilat yang sangat cemerlang masuk ke angkasa, yang disaksikan oleh seorang pelaut.
      Dalam Lontar Padma Bhuwana tersirat bahwa Pura Uluwatu yang terletak pada arah barat daya yang berfungsi untuk memuja Dewa Rudra salah satu Dewata Nawa Sanga. Dewa Rudra merupakan aspek dari Dewa Siwa sebagai pemrelina atau pengembali ke asal mula. Dalam Lontar ini pula tersirat bahwa Pura Uluwatu merupakan kayangan jagat yang di puja oleh seluruh umat hindu.